Menu Navigasi

Ijazah Ajian Bolosewu dari Mbah Husein Ilyas: Saat Dikepung Musuh, Kamu Bisa Terlihat Memiliki Ribuan Pasukan

Kode Iklan Atas Artikel

 


– KH. Husein Ilyas Mojokerto atau masyhur dengan panggilan Mbah Husein adalah salah satu ulama yang nyentrik dari Mojokerto

Mbah Husein sering memberikan ijazah amalan-amalan kepada para jamaah dan juga para tamu yang sowan di rumah beliau.

Ada sebuah ijazah amalan Bolosewu yang diberikan Mbah Husein kepada seorang tamu. Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal YouTube Santri Channel yang diunggah pada 16 Februari 2021.

“Saya dulu punya rutinan di baratnya pacitan, di

 daerah Giritontro, Maduretno terus Pracimantoro. Saya dulu ketika masih perjaka punya rutinan di daerah situ, tapi dengan teman banyak” Ujar Mbah Husein

Kemudian salah seorang tamu bertanya, pada zamannya Mbah Husein dahulu waktu mudanya apakah bergabung dengan ansor dan hizbullah?

“Iya, saya dulu juga pernah di Hizbullah, tapi saya tidak mau jadi purnawirawan,” jelas Mbah Husein

Mbah Husein mengatakan bahwa dahulu perang itu ngawur, tidak ada perang lewat peraturan.

“Apa sebabnya?,” tanya Mbah Husein

Kakak perempuan Mbah Husein dahulu ketika hendak belanja ditembak oleh Belanda.

“Jika selesai mengaji dengan teman-temannya itu pergi ke pasar. Eh malah diserbu,” terang Mbah Husein

Kemudian salah satu tamu Kembali bertanya, untuk menjaga semangat anak-anak muda agar tetap semangat dan tertata bagaimana yai?

“Itu ya sikepnya diri (pertahanan/ pagar diri),” ungkap Mbah Husein

Mbah Husein menjelaskan sikep atau pertahanan diri itu ada bermacam-macam.

“Sekarang ini saya berikan ijazah, pertama yaitu tentang sikepnya diri,” kata Mbah Husein

Cara Mengamalkannya adalah sebagi berikut.

Pertama, berniat dan memasrahkan diri kepada Allah Swt, dan dilakukan selesai shalat fardhu saja yakni selesai shalat Maghrib.

Kedua, Membaca surat Al Fatihah yang dihadiahkan kepada

  1. Kanjeng Nabi Muhammad,
  2. Sayyidina Ali,
  3. Kedua Orang tua
  4. Man Ajazani

“Fatihahnya 1. Kanjneg Nabi, 2. Sayyidina Ali, 3. Kedua orang tua, 4. Man Ajazani,” jelas Mbah Husein

Ketiga, Membaca  يا الله ياقديم  “Ya Allah Ya Qodim” dibaca sebanyak 1000 x

“Baca Ya Allah Ya Qodim” 1000x setiap selesai shalat maghrib saja,” jelas Mbah Husein

Mbah Husein menjelaskan bahwa amalan tersebut jadinya adalah amalam “BOLOSEWU”

Bolosewu itu seumpama anda sendirian, sana (musuh) anda seribu. Itu, anda sendirian bisa jadi dua ribu,” terang Mbah Husein

Mbah Husein juga menyamaikan amalan ini sangat ringan. Lumayan, karena tidak usah puasa saat akan mengamalkannya, tetapi ya tidak wajib.

“Setiap habis maghrib saja dibaca 1000 x, saya ijazahkan itu Gus,”  tegas Mbah Husein

Para tamu dengan serentak mengucapkan Qobiltu, sebagai pertanda bahwa menerima ijazah amalan yang diberikan Mbah Husein.

“Saya beri ijazah itu Gus, untuk semangat kita dalam berjuang,” lanjut Mbah Husein

Mbah Husein mengisahkan, perang itu kalau takut dengan pistol tidak jadi perang. Perang itu kalau mau menghabisi musuh, mendengar perang itu seperti mau berebut nasi ayam.

“Jadi jika tidak ikut menyesal sekali rasanya,” ungkap Mbah Husein

Orang-orang tua itu mengatkan “Digdaya tanpa puasa” itu kan sulit. Mumpung kalian disini, Kalau yang ini tadi pagarnya badan, sikep kata orang jawa.

"Bolosewu, jadi dikepung musuh itu lebih banyak makin senang, karena perhitungannya nanti dapatnya banyak. Itu dinamakan ilmunya santri beneran, sanri tulen,” pungkas Mbah Husein. ***

Kode Iklan Bawah Artikel
Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait

Tidak ada artikel lain dengan kategori serupa.
Kode Iklan Tengah Artikel