Kyai Djamal Tambakberas Buka Rahasia Kewalian Kyai Jalil Tulungagung
- KH Djamaluddin Ahmad Tambakberas Jombang Jawa Timur dikabarkan wafat pada Kamis, 24 Februari 2022.
Wafatnya Kyai Djamal ditegaskan oleh akun resmi Pesantren Tambakberas Jombang, yakni akun twitter @Tambakberas1825.
"Telah berpulang ke Rahmatullah Syaikhina K.H. Mochammad Djamaluddin Ahmad (Pengasuh Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas Jombang). Mari kita bacakan Alfatihah dan tahlil untuk beliau," tulis @Tambakberas1825, Kamis 24 Februari 2022.
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari bangkitmedia, dikisahkan salah satu fragmen Kyai Djamal Tambakberas bersama santri sowan kepada gurunya, KH Abdul Jalil Tulungagung.
Kyai Jalil adalah pengasuh Pengasuh Pesantren PETA (Pesulukan Thariqoh Agung) Tulungagung. Kyai Djamal mengambil jalur tarekatnya melalui sanad PETA, yakni tarekat Syadziliyah.
Saat itu, Kyai Djamal bersama santrinya hendak sowan menuju Peta Tulungagung.
“Nak, kamu saya ajak sowan kepada Romo Kiai Abdul Jalil. Beliau ini Mursyid Thariqoh Syaziliyah, beliau juga termasuk bagian dari auliya'," tegas Kyai Jamal.
Kyai Djamal melanjutkan, saat nanti sudah bertemu Kyai Jamal, nggak perlu banyak tanya, cukup dengarkan dawuh-dawuhnya saja.
“Iya, kiai. Siap,” jawab kang santri.
Ketika sampai di rumah Kyai Abdul Jalil, dan sudah agak lama berbincang-bincang, pada waktu itu pula Kiai Abdul Jalil menghisap rokok tanpa henti-henti. Habis sebatang nyambung dan terus begitu sampai habis berbatang-batang.
Dalam hati, kang santri berprasangaka dan bertanya seakan tidak percaya, sangsi akan kewalian Kyai Jalil.
“Katanya ini guru mursyid, seorang wali, dari awal saya bertamu sampai sekarang rokoknya kok ngebut, habis satu langsung nyulut habis lagi nyulut lagi tanpa henti. Di mana letak/ciri kewalinnya? ah, kayaknya nggak mungkin.”
Bisikan hati kang santri ini langsung diketahui Kyai Jalil.
“Kiai Jamal, lebih baik merokok tapi selalu ingat Allah, daripada tidak merokok tapi suka ngurusin orang lain yang sedang menikmati rokok tapi hatinya lalai pada Allah,” tegas Kyai Jalil secara spontan.
“Injeh kyai, benar,” Kiai Jamal membenarkan.
Mendengar apa yang disampaikan Kyai Abdul Jalil, kang santri itu akhirnya kaget dan terheran-heran.
“Bagaimana mungkin Kyai Jalil tahu ya, padahal saya hanya berkata di dalam hati. Subhanallah, saya jadi yakin kalau Kiai Abdul Jalil ini benar-benar mursyid dan seorang wali,” batin kang santri.
Kyai Jalil dan Kyai Djamal dikenal luas dengan pesan-pesan moral yang menggugah hati jamaahnya.***