Menu Navigasi

KISAH Karomah Kyai Ma'shum Karanggawang, Memindahkan Aliran Sungai di Ngawi Jawa Timur

Kode Iklan Atas Artikel


 Inilah kisah karomah Kyai Ma'shum Karanggawang yang mampu memindahkan aliran sungai di Ngawi, Jawa Timur.

Kyai Ma'shum Mahfudhi atau lebih akrab dipanggil Kyai Ma'shum adalah pendiri Pondok Pesantren Fathul Huda Karanggawang Demak.

Kyai Ma'shum Karanggawang lahir pada 1929 dan wafat pada tahun 2005.

Kyai Ma'shum Karanggawang adalah salah satu ulama karismatik Demak.

Kyai Ma'shum Karanggawang pernah belajar di Pondok Pesantren Futuhiyah Mranggen dengan KH Muslih dan di Pondok Pesantren Mbareng Jekulo Kudus dengan Syekh Yasin.

Selain itu, Kyai Ma'shum Karanggawang juga pernah nyantri di Pondok Pesantren Pandowan Pati dengan Kyai Muhammadun dan di Pondok Pesantren Bendo Kediri dengan Kyai Muhajir .

Kyai Ma'shum Karanggawang adalah salah satu ulama ahli riyadhoh. Lebih dari dua per tiga usianya dihabiskan untuk menjalani puasa sampai akhir hayatnya.

Selain dikenal sebagai kyai sufistik, masyarakat sekitar juga mengenal Kyai Ma'shum Karanggawang karena beberapa karomah yang dimilikinya.

Salah satu karomah Kyai Ma'shum Karanggawang yaitu memindahkan aliran sungai di belakang Pondok Pesantren Al-Amnaniyah, Talok, NgawiJawa Timur.

Karomah tersebut beliau dapat dari hasil riyadhoh di Makam Syekh Sulukhi yang berada di Nganjuk saat masih muda. Berikut kisah lengkapnya.

Sekitar tahun 1992 KH. Taufik Nur Aziz pengasuh Pondok Pesantren Al-Amnaniyah 2 Mbangun Ngawi sowan ke kediaman Kyai Ma'shum Karanggawang.

Maksud atau tujuan kedatangannya ke kediaman gurunya adalah untuk mendapat solusi demi keberlangsungan pondok Pesantren Al-Amnaniyah 1 yang saat itu diasuh oleh adiknya, yaitu KH. Wasyik Amnani.

Kyai Taufik mengutarakan permasalahannya bahwa tepat 3 sampai sekitar 5 meter di belakang Pondok Pesantren Amnaniyah 1 terdapat aliran sungai yang besar.

Sungai tersebut berbentuk jurang yang dalam tanpa ada tanggul.

Keadaan seperti itu jelas menimbulkan ke khawatiran bagi santri dan masyarakat pondok.

Dalam hitungan tahun, tentu aliran sungai tersebut dapat melebar mendekati pondok karena tanah yang terkikis oleh aliran air.

Karena itu, keselamatan jiwa para penghuni pondok juga bisa terancam.

Mendengar keluh kesah santrinya tersebut, Kyai Ma'shum Karanggawang kemudian memberikan rajah atau tulisan khusus dan menyuruh Kyai Taufik untuk menguburkan di belakang pondok.

"Ini syarat dari seorang syekh yang sampai saat ini makamnya tetap selamat dari ancaman aliran air," tutur Kyai Ma'shum Karanggawang.

Sekembalinya ke Talok NgawiKyai Taufik segera melaksanakan apa yang diperintahkan gurunya. Dia menguburkan rajah tersebut di belakang pondok sebelah kiri.

Anehnya setelah beberapa hari, penghuni pondok merasa heran seakan tidak percaya mengenai apa yang mereka lihat.

Sungai yang awalnya berjarak sangat dekat dengan pondok, ternyata bisa bergeser beberapa meter menjauh dari pondok pesantren.

Akhirnya, Kyai Taufik sowan kembali ke kediaman Kyai Ma'shum Karanggawang.

Saat ditanya mengenai kondisi sungai, dia menjawab bahwa sungai sekarang sudah menjauh beberapa meter dari lokasi pondok.

"Meski ada perubahan, namun masih kurang memuaskan, Kyai!" kata Kyai Taufik.

Melihat kekurang puasan dari santrinya tersebut, Kyai Ma'shum Karanggawang kemudian memberikan rajah untuk kedua kalinya.

Beliau menyuruh untuk menguburkan di tempat yang berbeda. Yakni di sisi lain di belakang pondok.

Saat itu, Kyai Taufik sangat bergembira dalam perjalanan pulang menuju ke Talok Ngawi.

Setelah itu, apa yang diperintahkan Kyai Ma'shum Karanggawang gurunya tersebut, segera ia laksanakan.

Lama-kelamaan, sungai itu semakin menjauh dari pondok. Warga sekitar yang menyaksikan pun seakan tidak percaya dengan fenomena tersebut.

Kita pun akan terheran-heran dan merasa itu suatu hal yang mustahil.

Namun, saat ini bila kita mengunjungi Pondok Pesantren Al-Amnaniyah 1 kita akan melihat fenomena di luar nalar tersebut, karena jarak sungai menjadi 20 meter atau lebih.

Demikian kisah Karomah Kyai Ma'shum Karanggawang yang dapat memindahkan aliran sungai, sebagaimana dilansir dari video cahnnel Youtube A'az Ibad yang diunggah 21 April 2021.***



Kode Iklan Bawah Artikel
Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait

Tidak ada artikel lain dengan kategori serupa.
Kode Iklan Tengah Artikel