Menu Navigasi

Anak 9 Tahun Tak Bisa Jalan, Gus Miek Kasih Semut Hitam, yang Terjadi Buat Kaget Siapa Saja

Kode Iklan Atas Artikel

  


- Karomah dan kewalian Gus Miek dikenal luas masyarakat, terkhusus masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Karena itu, banyak warga yang ingin bertemu Gus Miek, tapi sulit. Gus Miek sendiri jarang di rumah, lebih sering berada di luar. 

Semua memaklumi, karea dakwah Gus Miek lintas batas. Justru, yang banyak mendapatkan perhatian Gus Miek adalah kelompok hitam yang berlumur kemaksiatan.

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan warga sekitar Pondok Al-Falah Ploso punya maslaah serius. Selalu mencari-cari Gus Miek, tapi belum ketemu jua.

Namanya Pak Adnan. Ia selalu membuat makan yang dititipkan di kantin Pondok Ploso. Pak Adnan ini punya seorang keponakan yang sampai umur 9 tahun belum bisa jalan. Ikhtiyar ke dokter, tabib, kyai semua sudah dilakukan. Tinggal Gus Miek saja yang ditunggunya.

Sampai pada satu momen, yakni ketika setelah selesai jama'ah di Masjid Pondok Ploso, Pak Adnan melihat Gus Miek sedang duduk santai tanpa pakai baju atasan di teras madrasah depan masjid.

Pak Adnan langsung buru-buru mendekat Gus Miek, kemudian menceritakan perihal keponakannya.

"Kamu kira saya ini dukun, ya," kata Gus Miek

Tentu saja Pak Adnan sungkan dengan jawaban Gus Miek. Bingung. Tapi apa daya, kondisi sangat kepepet, harus ngomong apa adanya.

"Tidak, Gus. Saya ingin doa jenengan," jawab Pak Adnan.

Gus Miek yang paham kondisi Pak Adnan kemudian senyum. Kemudian Gus Miek memberi pesan khusus kepada Pak Adnan.

"Ya sudah, saya mau mendoakan keponakanmu. Tapi ada syaratnya. Kamu jangan cerita kepada siapa saja. Kalau cerita, ponakanmu sehat, waras, tapi kamu yang mati," jawab Gus Miek.

Pak Adnan hanya mengiyakan apa yang disampaikan Gus Miek. Pasrah, ikut apa saja yang didawuhkan. 

"Kecuali aku sudah meninggal, tidak apa-apa kamu cerita," Gus Miek melanjutkan.

"Iya, Gus."

Gus Miek kemudian perintahkan Pak Adnan untuk pulang dan mencari semut hitam.

"Sekarang kamu pulang ya. Cari semut yang warna hitam, lalu kasihkan untuk dimakan ponakanmu."

Pak Adnan dengan taat menjalankan perintah Gus Miek. Segera pulang dan mencari semut hitam, kemudian disuapkan kepada ponakannya yang sudah 9 tahun di kasur saja.

Satu jam sudah ponakannya makan semut hitam. Pak Adnan kemudian masuk kamar, ternyata ponakannya tidak ada, ternyata sudah di sumur menimb air sendiri.

Pak Adnan menangis melihat itu semua. Bersyukur kepada Allah SWT. Tapi ia sudah janji, tak akan menceritakan itu semua.

Saat Gus Miek wafat tahun 1993, baru Pak Adnan cerita kepada orang lain.

Kebetulan temannya punya masalah yang sama, punya anak belum bisa jalan. Inginnya meniru Pak Adnan, cari semut hitam, tapi ternyata sama saja, tetap belum bisa jalan.

Pak Adnan ngasih tahu, itu semua berkah doa Gus Miek, bukan semut hitam itu. Faktor utama adalah doa kekasih Allah, sehingga diijabah.***

Kode Iklan Bawah Artikel
Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait

Tidak ada artikel lain dengan kategori serupa.
Kode Iklan Tengah Artikel