Tahu Ada Najis Selesai Shalat, Batal Apa Tidak?
- Najis yang menempel, entah di baju, kulit, atau sajadah, kalau diketahui sebelum shalat, maka segeralah dibersihkan.
Suci badan, pakaian, dan tempat termasuk syarat sahnya shalat. Kalau punya tanggungan mandi besar, juga segeralah ditunaikan. Shalat hanya bisa dijalankan dalam keadaan suci.
Tapi yang jadi persoalan itu ketika tahu ada najis, baik di badan, pakaian atau tempat, setelah tuntas menjalankan shalat. Ini perlu penjelasan ulama lebih detail.
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari Pustaka Ilmu Sunni Sunni Salafiyah, dijelaskan terkait kondisi dan status shalat yang baru diketahui terkena najisnya setelah merampungkan shalat.
Dalam hal ini, ulama punya dua pendapat.
Pertama, wajib mengulangi shalatnya, ini pendapat paling shahih dalam madzhab Syafi'i.
Kedua, tidak wajib mengulang shalatnya, ini pendapat terpilh/qoul mukhtar dari Imam Nawawi.
Mari simak penjelasan dalam kitab Majmu' syarah Muhadzdzab karya Imam Nawawi berikut.
فِي مَذَاهِبِ الْعُلَمَاءِ فِيمَنْ صَلَّى بِنَجَاسَةٍ نَسِيَهَا أَوْ جَهِلَهَا: ذَكَرْنَا أَنَّ الْأَصَحَّ فِي مَذْهَبِنَا وُجُوبُ الْإِعَادَةِ وَبِهِ قَالَ أَبُو قِلَابَةَ وَأَحْمَدُ وَقَالَ جُمْهُورُ الْعُلَمَاءِ لَا إعَادَةَ عَلَيْهِ حَكَاهُ ابْنُ الْمُنْذِرِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَابْنِ الْمُسَيِّبِ وَطَاوُسٍ وَعَطَاءٍ وَسَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَمُجَاهِدٍ وَالشُّعَبِيِّ وَالنَّخَعِيِّ وَالزُّهْرِيِّ وَيَحْيَى الْأَنْصَارِيِّ وَالْأَوْزَاعِيِّ واسحق وأبو ثَوْرٍ قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ وَبِهِ أَقُولُ وَهُوَ مَذْهَبُ رَبِيعَةَ وَمَالِكٍ وَهُوَ قَوِيٌّ فِي الدَّلِيلِ وهو المختار
Ada keterangan dalam kitab Majmu' berikut ini.
Pertama, tentang orang yang shalat dengan adanya najis yang terlupa atau tidak diketahui.
Disebutkan bahwa pendapat yang ashoh (paling shahih) dalam madzhab Syafi'i adalah wajib mengulang shalatnya, ini juga pendapatnya Abu Qilabah dan Imam Ahmad.
Kedua, sedangkan menurut pendapat jumhur ulama' yang diceritakan oleh Ibnu Mundzir dari Ibnu Umar, Ibnu Musayyib, Towus, Atho', Salim bin Abdillah, Mujahid, As sya'bi, Zuhry, Yahya al-Anshori, Al-Auza'i, Ishaq dan Abu Tsaur, adalah tidak wajib mengulangi shalatnya.
Ini juga menjadi pendapatnya Ibnu Mundzir, madzhabnya Robi'ah dan Malik. Pendapat ini kuat dalam dalilnya dan ini adalah pendapat terpilih.
Demikian penjelasan para ulama, semoga bermanfaat.***